EKSPLORASI
KEMISKINAN MENGHAMBAT
PENDIDIKAN
Contohnya saja di daerah Banjarnegara tepatnya di desa
Kaliwinasuh, kecamatan Purwareja Klampok, sebagian besar penduduknya hanya
bekerja sebagai petani dan pembuat batu bata. Upah yang didapatkan belum tentu seimbang
dengan usaha yang dilakukan. Jika petani bekerja dan mendapat upah, tergantung pada
keadaan alam. Sedangkan pembuat batu bata mendapatkan upah sesuai dengan besar
kecilnya pesanan. Mayoritas dari anak – anak mereka tidak mendapatkan
pendidikan yang memadai. Ada yang hanya lulus SD, tidak tamat SLTP, lulus SLTA,
dan bahkan ada yang tidak lulus SD. Hal ini sangat memprihatinkan, dimana
pemerintah sedang ramai menggalakan wajib belajar 9 tahun, justru semakin
banyak anak Indonesia yang tidak bisa mendapatkan pendidikan ke jenjang yang
lebih tinggi. Banyak hal yang menghambat untuk mendapatkan pendidikan
diantaranya:
Ø Kurangnya minat dan
tekad dari orang tua untuk menyekolahkan anaknya.
Ø Tidak adanya
sosialisasi yang cukup untuk memotivasi orang tua dalam menyekolahkan anaknya.
Ø Kurangnya pengetahuan dan pengalaman yang
dimiliki orang tua.
Ø Terbatasnya sumber
dana untuk membiayai pendidikan.
Ø Jumlah anak yang
terlalu banyak.
Ø Pekerjaan yang tidak menentu upahnya.
Karena hal di atas, maka orang
tua beranggapan untuk uang yang sudah didapatkan dengan kerja keras dari pada
hanya untuk menyekolahkan anak, lebih baik uang ini untuk makan dan memenuhi
kebutuhan hidup sehari – hari. Dan orang – orang tua ini menganggap bahwa
pendidikan itu tidak penting bagi mereka. Jika anak sudah besar lebih baik
disuruh untuk langsung bekerja, entah itu menjadi kuli, PRT, ataupun TKI. Selain itu, banyak juga anak – anak muda yang hanya menjadi
pengangguran, kegiatannya hanya duduk – duduk, berkeluyuran tidak jelas,
terkadang ada yang mabuk – mabukan. Hal ini sangat ironis, seharusnya di era globalisasi
seperti sekarang ini, pendidikan harus lebih diutamakan, bukan semakin
ditinggalkan.
Karena sukses atau tidaknya
seseorang ditentukan juga oleh jenjang pendidikannya. Seperti tercantum pada
pasal 31 ayat ”Setiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran”. Dan menuntut
ilmu adalah ibadah. Oleh karena itu, melihat kondisi ini seharusnya dapat kita
jadikan sebagai contoh, agar kita selalu mempersiapkan diri muntuk mendapatkan
pendidikan. Karena kemiskinan bukan satu – satunya hal yang menghambat untuk
mendapatkan pendidikan. Selama dunia masih berputar, apa pun dapat dikejar.
Cita – cita dapat diraih, yang lebih penting adalah kemauan, karena jika ada
kemauan pasti ada jalan.
Bet on the future of sports with the BetMGM Casino - Filmfile
BalasHapusThe BetMGM Casino, Bet MGM's 바카라 사이트 online 토토 총판 casino, will deliver a sportsbook, 실시간 스포츠 live streaming 토토커뮤니티 app and a casino that will deliver sportsbook services to clients in 토토사이트 알바 샤오미